Apa itu tukang harian dan borongan

 apa itu tukang borongan dan harian???


       Mau mencari jasa tukang bangunan?tapi bingung dengan sistem pembayaranya,berikut saya jelaskan tentang tukang harian atau borongan


Tak dapat di pungkiri bahwa jasa tukang bangunan sangatlah di butuhkan dalam membangun atau merenovasi rumah. Di masyarakat umum kita jarang dari kita yang tau bahwa di dunia pekerja konstruksi/bangunan ada sistem pembayaran pekerja yang di sebut sistem borongan dan sistem harian.

Tukang borongan

       
= Di dalam sistem borongan mempunyai 2 sistem pembayaran yang bisa diterapkan,yaitu sistem borong full dan sistem borong tenaga,lalu apa itu borong full dan borong tenaga         

  • Sistem borongan full

  • Sistem borong full adalah sistem dimana pemborong atau pemilik membuat perjanjian pembayaran,dimana pemilik menyetorkan sejumlah uang kepada pemborong,dan uang yang di setor pemilik sudah termasuk material dan upah pekerja,jadi pemilik hanya terima bersih sampai proses pembangunan rumah selesai. Contoh,si A punya dana Rp 14juta dan ingin membangun rumah,dia memberikan jumlah tersebut ke pada B,disini A hanya membayar Rp14 juta kepada B,lalu si B ini yang membelanjakan uang tersebut,baik itu barang material dan upah pekerja selama proyek berlangsung.

  • Sistem borong tenaga

  • Sistem borongan tenaga adalah sistem dimana pemilik hanya membayar upah pekerja,tapi material di siapkan pemilik, biasanya hitunganya per meter atau per unit,misal,si A memborongkan pekerjaan pemasangan bata merah satu rumah 400m,dengan harga borongan per meter Rp 25 000 ,jadi si A membayar ongkos harga borongan sebesar (400 x 25000 = Rp 10000000)
 karena sifatnya yang hanya mengejar volume pekerjaan,maka ada baiknya anda mempercayakan tukang borongan untuk mengerjakan pekerjaan seperti,pekerjaan pondasi rumah,pasang batako,herbel atau bata merah.Sedangkan untuk pekerjaan yang membutuhkan ketelitian seperti plesteran,acian,ataupun pasang keramiklebih baik memilih tukang harian.

Tukang harian


 = Lalu tukang harian adalah sistem dimana pemilik membayar ongkos tukang/pekerja sejumlah hari mereka kerja sampai proyek selesai,misal satu rumah selesai di kerjakan selama 1bulan/30 hari,dengan upah harian 1 hari Rp 100000 jadi upah pekerja yang di bayarkan oleh pemilik adalah (100000 x 30 =Rp 3000000).

Biasanya harga tukang harian bervariasi sesuai dengan ketrampilan yang di miliki.contoh harga tukang keramik berbeda dengan harga tukang plester. 

          
pemasangan struktur bangunan
 
Oleh karena itulah jika anda mempunyai dana yang terbatas ada baiknya memilih tukang borongan.
 Nah sudah kebayangkan sistemnya,tinggal pilih saja,mau pilih tukang borong atau tukang harian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pengertian beton,lama waktu pengeringan,dan perawatan beton

3 hal yang harus di perhatikan dalam membuat cakar ayam

Bagaimana cara menghitung kebutuhan material dalam membuat sloop