Bagaimana cara menghitung kebutuhan material dalam membuat sloop
Sloop merupakan elemen bangunan yang terletak pada bagian atas pondasi bangunan yang berfungsi sebagai penguat rangkaian dinding bata merah,batako,atau herbel.Sloop juga sebagai penyalur beban yang di terima pondasi dan memperkokoh sistem pondasi bangunan.
Pengertian sloop
Sloop merupakan elemen bangunan yang penting selain dari pondasi bangunan.karena sifatnya yang penting untuk struktur bangunan maka ada baiknya mempertimbangkan untuk membuat sloop dengan hati hati.
Fungsi sloop
Dari uraian di atas maka kita dapat membagi fungsi bangunan menjadi 4 jenis
1.sloop merupakan tulangan dari pondasi yang berguna sebagai penahan beban bangunan sebelum di teruskan ke pondasi.
2.sloop berfungsi sebagai landasan dari pemasangan dinding.maka dari itu sloop jangan sampai meleset dari posisi dinding yang akan di pasang di atasnya.
3.sloop merupakan tempat menempelnya pasangan batu bata merah,batako dan herbel/bata ringan.
4.sloop sebagai pengunci dinding dari pergerakan tanah,jika terjadi pergerakan tanah dinding di atasnya tidak roboh.
Bagaimana cara menghitung kebutuhan material untuk sloop
Jika kita ingin membuat sloop maka yang jadi pertimbangan adalah bagaimana cara membuat sloop?
Berikut saya sampaikan cara menghitung volume sloop
Berdasarkan pengalaman untuk membangun rumah 1 lantai yang menggunakan jenis pondasi batu kalipondasi batu kali dengan ukuran dimensi/ukuran cor jadi sloop yang digunakan adalah 15 x 20 cm,dengan ukuran begel 12 x 18 cm menggunakan tulangan besi 10 SNI jumlah besi tulangan 4 sampai 6 buah(ada baiknya menggunakan 6 besi tulangan agar semakin kokoh).
Sedangkan untuk membangun rumah 2 lantai yang menggunakan pondasi cakar ayam pondasi cakar ayam di gunakan besi 12,dengan ukuran cor jadi atau dimensi 20 x 30 cm,menggunakan begel ukuran 15 x 25 cm.
Untuk pembuatan adukan cor biasanya menggunakan hitungan 1:2:3
1:untuk jumlah pemakaian semen atau 1 sak semen.
2: untuk jumlah berapa banyak pasir yang di gunakan,disini berarti 2 tong pasir(tong yang di gunakan biasanya tong cat 25 kg)
3:jumlah koral/split,dalam hal ini menggunakan 3 tong koral.
Cara menghitung volume sloop adalah menggunakan rumus V=panjang x lebar x tinggi sloop
Misal panjang sloop 600 cm(6m),lebar sloop 15 cm(0,15m),dan tinggi sloop 20 cm(0,2m)
maka volumenya 6 x 0,15 x 0,2 =0,18 m3
Kebutuhan semen
Berat semen per sak adalah 50kg berdasarkan SNI tahun 2008 untuk per-1m3 adalah 276 kg.jika volume sloop 0,18m3.
Maka 276 x 0,18 =49,68 kg atau di bulatkan menjadi 50 kg.
Kebutuhan pasir kali.
Seperti menghitung kebutuhan semen.disini kita juga menggunakan peraturan SNI tahun 2008 yaitu kebutuhan pasir per-1m3 adalah 828 kg.
Untuk sloop ukuran 6 x 15 x 20 dengan volume 0,18 m3 maka jumlah kebutuhan pasir adalah
Kebutuhan koral.
Sama halnya dengan menghitung kebutuhan material lainya diatas.Perhitungan kebutuhan pasir berdasarkan SNI 2008 adalah per-1 m3 volume itu membutuhkan koral/split 1012 kg.
Untuk volume sloop 0,18 m3 menggunakan rumus
Dan jika di konversi menjadi m3 dengan berat jenis koral 1350 kg/m3 maka hasilnya 182 : 1350 = 0,13.
Apa fungsi mengetahui rumus cara menghitung kebutuhan matrial?
Jika kita mengetahui rumus cara menghitung kebutuhan material kita dapat terhindar dari kontraktor kontraktor nakal yang akan mengambil keuntungan lebih dari proyek kita.juga dapat digunakan untuk keperluan pribadi seperti membangun rumah tanpa lewat kontraktor.
Sebenarnya lebih hemat membangun rumah secara mandiri tanpa menggunakan jasa kontraktor.Apalagi jika kita punya koneksi dengan mandor atau tukang bangunan(tukang harian atau tukang borongan)
Komentar